Udinese Menggarang diluar kandang



Meski 'cuma' duduk di peringkat kelima Seri A, Udinese menemani AC Milan menjadi tim paling banyak mencetak gol. Istimewanya, mayoritas gol-gol tersebut malah dicetakZebrette di luar kandang!

Pada Senin (18/4/2011) dinihari WIB, Udinese memukul Napoli 2-1 dalam pertandingan lanjutan Seri A di markas lawan, Stadion San Paolo. Hasil yang membuat upaya Napoli mengejar Milan jadi terhambat.

Dua gol ke gawang Napoli membuat Udinese menjadi tim yang paling produktif di kandang lawan. Tujuh belas kali main tandang, pasukan 'Hitam-Putih' itu melesakkan 34 gol alias rata-rata dua gol per laga.

Dari catatan Opta Stats, angka ini adalah yang tertinggi di Seri A. Sebagai pembanding, AS Roma adalah tim yang paling produktif kedua di kandang lawan dan mereka baru mencetak 24 gol.

Rekor tandang Udinese juga cukup impresif. Tim besutan Francesco Guidolin itu mampu mencuri delapan kemenangan walau pulang dengan tujuh kekalahan. Dua pertandingan sisanya berkesudahan seri.

Hasil melawan Napoli tidak cuma menghambat salah satu kandidat scudetto, juga membuat Udinese berpeluang untuk lolos ke Liga Champions musim depan jadi terbuka.

Dengan nilai 59 dari 33 pertandingan, Zebrette cuma tertinggal satu angka dari Lazio yang duduk di posisi keempat. Dengan lima laga tersisa, peluang Alexis Sanchez dkk buat naik peringkat masih sangat terbuka.

Chelsea Mengincar tiga besar



Pemain depan Chelsea Salomon Kalou mengakui bahwa timnya sulit untuk menjuarai Premier League musim ini. Pemain asal Pantai Gading itu menyebut bahwa posisi tiga besar merupakan target realistis bagi The Blues.

The Blues saat ini ada di posisi ketiga klasemen sementara dengan poin 61. Secara matematis memang anak asuh Carlo Ancelotti masih berpeluang untuk menjadi juara.

Namun bila melihat performa Manchester United yang kini memuncaki klasemen sementara, cukup sulit bagi Chelsea untuk bisa menjuarai liga. "Kami paham gelar juara tidak hanya bergantung pada kami. Bila Man U bermain baik dan memenangi pertandingan mereka, maka kami selesai," ujar Kalou di situs resmi klub.

Pemain asal Pantai Gading itu selanjutnya menyebut bahwa finis tiga besar merupakan target realistis bagi tim London Barat. "Kami ingin berada di posisi tiga besar karena sangat penting mengakhiri musim di posisi tersebut. Kami harus terus menang dan terus melihat bagaimana situasi di puncak klasemen."

Penampilan The Blues dalam tiga pertandingan terakhir di Premier League masih belum bisa dibilang mantap meski dua kali meraih kemenangan dan sekali seri. Apa yang ditunjukkan Frank Lampard dkk di laga terakhir yakni menghadapi West Brom diharapkan bisa terus dilanjutkan hingga musim berakhir.

"Melawan West Brom kami menunjukkan respon luar biasa. Setelah kami kebobolan, kami berpikir: 'Mari mulai lagi, laga ini akan berat dari Chelsea'. Kami semua bersatu, bekerja keras, dan saya pikir kami menunjukkan kualitas tim," lugas Kalou.

"Ketika tim bermain dengan kepercayaan diri, maka itu bisa mengubah segalanya. Kami butuh rasa percaya diri dan kami harus terus kompak. Di waktu-waktu sulit, kami terus bersatu dan berjuang keras. Kita bersama baik ketika menang mau pun kalah dan itu lah semangat yang kami tunjukkan. Selama kami bisa bermain seperti itu kami tidak perlu mengkhawatirkan apa-apa," tuntas pemain 25 tahun itu.

Formula 1 sepi penonton

Formula 1 memang memiliki audiens yang besar di televisi. Namun jumlah penonton yang hadir untuk menonton langsung ke sirkuit masih tak sesuai harapan. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya promosi.

Jumlah penonton F1 di televisi menunjukkan kecenderungan yang meningkat. Seperti dilansir dari Sport Business, tayangan F1 tahun 2008 di layar kaca mencapai 600 juta pemirsa atau naik tiga juta dari tahun sebelumnya.

Sementara itu, jumlah mereka yang menyaksikan F1 di musim 2010 melalui televisi mencapai rekor tertinggi di sejumlah negara. Seperti dikutip dari situs resmi F1 jumlah penonton lomba jet darat, jumlah penonton di Spanyol mencapai 7,4 juta atau rekor tertinggi sejak Fernando Alonso menjadi salah satu kandidat juara di tahun 2007.

Di Jerman, jumlah penonton mencapai 10,3 juta. Media penyiaran RTL menyatakan bahwa angka tersebut dipengaruhi oleh comeback Michael Schumacher. Angka tersebut naik menjadi 12,1 juta penonton ketika Sebastian Vettel menjadi juara dunia.

Namun begitu kondisi tersebut tidak berbanding lurus dengan jumlah penonton yang menyaksikan langsung di sirkuit. "Ketika tribun penonton tidak terisi dalam jumlah yang sesuai ekspektasi kami, namun setiap saya datang ke bandara saya selalu mendapat sambutan hangat," kata pembalap McLaren Lewis Hamilton seperti dikutip dari Reuters.

Sementara team principal Red Bull Martin Whitmarsh mengatakan bahwa kondisi ini terjadi karena kurangnya promosi yang dilakukan oleh pihak F1. "Bila Anda berjalan-jalan di kota Shanghai dan mencoba mencari bentuk-bentuk promosi untuk GP China, saya menebak Anda bakal kesulitan menemukannya," lugas dia.

Whitmarsh mengatakan bahwa pihak F1 harus bekerja lebih keras lagi untuk bisa menjaring penonton untuk datang langsung menyaksikan para jagoan jet darat beraksi. Apalagi untuk musim-musim mendatang, ada sejumlah sirkuit baru yang akan digunakan seperti di India, Amerika Serikat, dan Rusia.

"Beruntung kami masih memiliki jumlah penonton televisi yang fantastis. Namun kami harus bekerja lebih keras utamanya di sirkuit-sirkuit baru untuk mempromosikan olahraga ini," kata Whitmarsh

"F1 harus bekerja lebih keras dibanding apa yang sudah kami lakukan sejauh ini. Saya memang bukan promotor olahraga, saya hanya seseorang yang bekerja di sebuah tim F1. Namun saya pikir F1 harus melakukan sesuatu yang lebih untuk mempromosikan olahraga ini, mengembangkannya, dan berinvestasi lebih dalam segi promosi," tuntas pria yang juga chairman dari asosiasi tim F1 (FOTA) tersebut.



Suasana kembali memanas menjelang El Clasico di final Copa del Rey. Gelandang Barcelona Xavi Hernandez menyindir strategi yang digunakan Real Madrid akhir pekan kemarin. Apa yang dia katakan?

Tengah pekan ini, dunia akan kembali disuguhi laga antara dua raksasa Spanyol yakni Barcelona kontra Real Madrid. Pertandingan nanti hanya berselang sekitar empat hari dari bentrok antara keduanya pada akhir pekan kemarin.

Bedanya, tengah pekan ini Azulgrana dan Los Merengues akan beradu di partai puncak Copa del Rey. Keduanya telah melakukan "pemanasan" pada akhir pekan dalam pertandingan liga yang berkesudahan 1-1. Ini merupakan kali pertama Los Blancos tidak kalah ketika menghadapi Barca asuhan Josep Guardiola.

Xavi Hernandez menyindir strategi yang diterapkan oleh pelatih Jose Mourinho dalam pertandingan akhir pekan kemarin. Pemain timnas Spanyol itu menilai bahwa Madrid tidak berniat mengejar kemenangan.

"Hasil seri itu bukan berarti membuat moral Madrid terangkat. Kami tim yang lebih baik, yakin pada gaya permainan kami dan kami menguasai pertandingan, meski tidak meraup tiga poin," ujar dia dilansir dari Telegraph.

"Madrid tidak berniat untuk menang dan hanya berusaha melakukan serangan balik dengan bola-bola jauh. Kami mengendalikan pertandingan, bermain dengan kesabaran, dan bertahan dengan sangat baik, namun gagl menang pada akhirnya."

Xavi menegaskan bahwa hasil di El Clasico akhir pekan kemarin menambah motivasi Barca untuk laga final Piala Raja. "Kami sangat termotivasi untuk Copa del Rey. Kami layak mendapatkan lebih. Sepakbola selalu menawarkan kesempatan baru dan kesempatan itu akan datang bagi kami hari Rabu mendatang," tuntas dia.

Ferari Masih Kurang Cepat



Ferrari masih terus mencoba melakukan sejumlah pengembangan demi perbaikan mobil. Maklum, Tim Kuda Jingkrak urung menampilkan performa maksimal dalam dua balapan awal.

Ferrari belum sekalipun meraih podium di Formula One (F1) musim ini. duet Fernando Alonso dan Felipe Massa selalu kalah cepat dari Sebastian Vettel atau duo McLaren Jenson Button dan Lewis Hamilton.

Ferrari diklaim mengalami masalah pada 150 Italia. Bahkan para petinggi seperti Stefano Domenicali, Aldo Costa, dan Pat Fry langsung terbang ke Maranello usai balapan di Malaysia akhir pekan kemarin untuk membahas masalah mobil.

Kini, Ferrari tengah mengetes sistem aerodinamis selama dua sesi latihan bebas GP China pagi dan siang tadi untuk memahami masalah yang belakang dialami. Massa berharap pengembangan yang dilakukan timnya bisa terbayar dengan hasil bagus di Shanghai.

“Sejujurnya kami bekerja dalam masalah, tapi benar kami hanya punya waktu lima hari dari satu balapan ke balapan lain untuk membawa hal-hal baru,” jelas Massa seperti dilansir Autosport, Jumat (15/4/2011).

“Sangat penting semua orang terlibat untuk mengembangkan mobil secepat mungkin dan itulah rencana yang akan kami lakukan,” imbuh pria asal Brasil.

Ketika ditanya mengenai catatan bawah Ferrari lebih kompetitif saat tampil di balapan sebenarnya daripada sesi kualifikasi, Massa menjawab, “Ya, tapi itu tidak cukup jika kami tertinggal lebih dari satu detik di sesi kualifikasi. Meski mobil lebih baik dalam balapan, kami masih harus terus melakukan pengembangan karena ini tak cukup,” cetusnya.

Kabupaten Sintang patut berbangga dengan kemenangan atletnya pada babak final kelompok beregu turnamen MILO School Competition yang berlangsung di GOR Pangsuma Pontianak. Pasalnya, Kabupaten Sintang lewat kategori SD beregu putra dan SMP beregu putri, mampu memboyong Piala Taufik Hidayat.

Untuk kelompok SD beregu putra, SD MIN Sintang berhasil menundukkan SD 01 Pinyuh dengan skor 2-0 dan di SMP beregu putri, SMPN 1 Sintang berhasil mengalahkan SMPN 7 Mega Timur dengan skor 2-0. Kemenangan ini tentu membawa kebahagiaan tersendiri bagi Kabupaten Sintang yang sudah bersusah payah datang ke Kota Pontianak ikut meramaikan MILO School Competition.

Sabran Pembina Atlet Kabupaten Sintang mengungkapkan, sebenarnya dua kemenangan tersebut diluar prediksi awal. Saat berangkat menuju Kota Pontianak yang jaraknya 400 km dari Sintang, pihaknya hanya memperkirakan 12 atlet yang dibawanya bisa masuk sampai babak akhir. Namun kenyataannya, justru 2 piala Taufik Hidayat bisa dibawa pulang ke Sintang.

“Ini menunjukkan adanya kekompakan tim atlet dan bisa menutupi kekurangan satu dengan lainnya. Sekaligus ini buah manis dari hasil perjuangan anak-anak yang selama seminggu ini terpaksa tinggal di Kota Pontianak,” papar Sabran.

Sementara itu, Selly Yunita Pratiwi siswi SMPN 1 Sintang juga mengaku senang dapat meraih piala Taufik Hidayat bagi regunya. “Aku sama teman-teman hanya berpikir datang di sini bertanding saja. Kalau soal menang atau kalah itu nomor kesekian seperti yang ditanamkan pembina aku. Kalau sekarang untuk beregu bisa menang, itu perlu disyukuri,” ujar Selly.

Sedangkan untuk kategori perorangan tunggal putri SMP, Selly menargetkan bisa juara. “Dorongan orangtua, sekolah dan pembina sangat berarti bagi aku. Mereka berharap aku bisa menang. Otomatis, aku juga harus berusaha keras hingga pertandingan usai,” tukas Selly yang mengaku enjoy saja selama tinggal di Kota Pontianak.

Pada babak final kelompok beregu, selain SD MIN Sintang dan SMPN 1 Sintang yang berhasil memboyong Piala Taufik Hidayat, yakni di kelompok beregu putri SD, SD 24 Pontianak Tenggaran dengan mengalahkan SD 10 Siantan dengan skor 2-0; dan SMP 21 Pontianak setelah mengalahkan SMP 11 Pontianak dengan skor 2-0.

Sedangkan pada babak penyisihan nomor perorangan kemarin, di kategori SMP tunggal putri, Widya dari SMP 2 Pontianak mengalahkan Annisa dari SMP Mujahidin dengan skor 21-2, 21-3. Sedangkan kategori ganda putri SMP, Selly Yunita Pratiwi / Novita Sari dari SMP 1 Sintang berhasil menang WO setelah Diana/Rully dari SMP Bhayangkari tidak bisa hadir dilapangan.

Dani Pedrosa dikritik karena baru melakukan operasi cedera bahunya. Tak terima rekannya dikritik, Andrea Dovizioso datang membela bintang Repsol Honda itu.

Seperti diberitakan sebelumnya, Pedrosa baru saja menjalani operasi cedera bahu sebelah kiri pada pekan lalu. Hal itu dilakukan, untuk membenahi cedera yang didapat pembalap asal Spanyol, Oktober tahun lalu.

Pedrosa merasa sudah sembuh total untuk menyongsong balapan perdana MotoGP 2011. Namun, setelah mengikuti dua lomba awal di Qatar dan Jerez, cedera bahu ternyata membuat penampilannya menjadi tidak maksimal.

Akhirnya, Pedrosa memutuskan untuk melakukan operasi, selepas balapan di MotoGP Spanyol. Tentu, banyak kalangan yang mengkritik keputusan pembalap andalan Repsol Honda itu. Mereka mempertanyakan, kenapa Pedrosa tidak melakukan operasi sebelum lomba dimulai.

"Saya mendengar banyak orang yang mengkritik keputusan Pedrosa mengenai operasi ini. Namun, saat mengikuti sebuah tes, anda tidak akan pernah merasakan ketegangan yang sama ketika lomba sebenarnya. Sangat tidak mungkin," tegas Dovizioso.

"Hal terburuk adalah tak ada yang mengerti masalah Pedrosa sebelum sekarang. Namun, kekuatan yang anda gunakan saat lomba lebih besar, jadi Pedrosa tidak akan pernah merasakan masalah ini hingga lomba di Qatar dimulai," tandasnya dilansir MCN, Jumat (15/4/2011).


Masa jaya pembalap hanya 10 tahun



Mick Doohan menilai bahwa Valentino Rossi memang pembalap yang berkualitas. Namun begitu Doohan mengatakan bahwa masa jaya seorang rider hanya satu dekade. Rossi pun harus menerima kenyataan itu.

Musim ini berjalan kurang mulus bagi Rossi. Juara tujuh kali kelas 500cc/MotoGP itu belum meraih hasil yang memuaskan dari dua balapan awal. Rider asal Italia tersebut ada di urutan kelima klasemen sementara dengan poin 20 dari dua balapan.

Menurut eks pembalap Mick Doohan, Rossi sudah memasuki masa-masa senja dalam karirnya. "Dia merupakan pembalap luar biasa dan tidak ada cara lain untuk mengatakannya. Namun saya pikir situasinya musim ini bakal berat bagi dia, meski dia bukanlah pemula di kompetisi ini," ujar Doohan seperti dikutip dari Reuters.

"Saya pikir di cabang olahraga apa pun, Anda hanya memiliki waktu satu dekade untuk bisa tampil maksimal di puncak performa. Sementara Rossi sudah memasuki musim ke-12 dan situasinya tidak akan mudah, terutama setelah dia meraih serangkaian sukses itu," tandas pria yang lima kali juara dunia kelas 500cc tersebut.

"Saya tidak mengatakan bahwa karirnya sudah selesai. Namun dia saya pikir ibaratnya sudah ada di bagian bawah lembah," tuntas Doohan.

Masalah pada bahu membuat performa Rossi di musim ini sedikit terganggu. Meski begitu dalam balapan terakhir di MotoGP Spanyol, VR46 bisa finis posisi lima walaupun sempat terjatuh di pertengahan lomba.

"MU" tak terobsesi treble

Manchester United punya peluang merebut tiga gelar di akhir musim ini. Namun Rio Ferdinand justru mengaku capaian itu tak jadi obsesi besar bagi timnya dan bahkan tak pernah dibicarakan di ruang ganti sekalipun.

Memimpin tujuh angka atas Arsenal yang berada di peringkat kedua klasemen Liga Inggris dengan enam laga tersisa. Di ajang Piala FA mereka sudah di semifinal dan akan bertemu Manchester City akhir pekan esok. Sementara di Liga Champions mereka mengantongi kemenangan 1-0 atas Chelsea di leg pertama.

Sederet fakta di atas pun kian memperbesar peluang MU untuk mengulangi sukses di tahun 1999 saat mereka merebut tiga gelar. Para Mancunian, sebutan bagi fans MU, pun sudah banyak yang membanding-bandingkan kondisi saat ini dengan 12 tahun lalu itu.

Namun tidak demikian dengan Ferdinand yang mengatakan rekan-rekannya justru tak begitu memikirkan soal treble winner itu. Bagi mereka setiap kompetisi yang diikuti adalah motivasi bagi The Red Devils untuk berusaha semaksimal mungkin merebut gelar di sana.

Baginya tak masalah jika akhirnya mungkin MU gagal merebut trebel karena merebut trofi di setiap musimnya adalah kewajiban bagi 'Setan Merah'.

"Trebel bukanlah motivasi kami. Motivasi kami adalah kompetisi yang kami ikuti. Jika itu dihitung merebut dua gelar, satu gelar setiap musimnya atau trebel, ya seperti itu," ucap Ferdinand kepada ESPN Star.

"Saya tidak berpikir para pemain yang memenangi trebel akan bilang 'Kami ingin memenangi trebel," sambungnya.

"Ini soal meyakinkan klub ini memenangi trofi setiap musimnya. Jika Anda memenangi satu trofi dan Anda akan mencoba untuk memenangi yang lainnya," tutup bek berusia 31 tahun itu.

Kekalahan telak di kandang sendiri membuat Inter Milan kini bak akan menjalani misi yang mustahil di markas Schalke. Tapi Inter siap menaklukkan "kemustahilan".

Sang juara bertahan Inter secara mengejutkan bertekuk lutut dari tamunya Schalke dalam partai leg I babak perempatfinal Liga Champions tengah pekan lalu.

Bukan hanya kalah, Inter saat itu dipermalukan si wakil Jerman dengan skor cukup telak 2-5. Walhasil, Nerazzurri mesti mencetak setidaknya empat gol tanpa balas di partai leg II, Kamis (14/4/2011) dinihari WIB, untuk bisa lolos ke semifinal.

Ini bukan perkara mudah karena, seperti dicatat Reuters, belum ada tim yang sudah kebobolan lima gol di kandang sendiri pada leg I di sebuah kompetisi antarklub Eropa, tetap bisa lolos.

Bukan hanya itu, catatan Schalke di Veltins-Arena pun cukup luar biasa karena tidak pernah kalah di kandang saat menjamu tim Italia dalam lima pertemuan.

Inilah yang membuat Inter tengah dinanti jalan yang amat mendaki, yang mungkin diprediksi tidak mungkin dilewati. Namun, La Beneamata sudah pasti tetap akan berusaha mematahkan prediksi itu.

"Kami harus tetap berkonsentrasi," tegas Presiden Inter Massimo Moratti seperti diwartakan Football Italia.

"Kami harus mencapai sesuatu yang sepertinya mustahil, kendati kemustahilan itulah yang membuat partai ini jadi menarik," imbuh Moratti menegaskan.

Hayden Merasa Puas dengan GP12

erez - Bukan cuma Valentino Rossi dan Ducati saja yang mengungkapkan kepuasannya atas hasil tes perdana GP12. Nicky Hayden juga mengaku puas dengan performa calon andalan Ducati tersebut.


"Semuanya berjalan baik dan kami tak punya masalah apa pun. Motor ini sangat enak dikendarai, dan saya mendapat banyak kesenangan saat menungganginya," sahut Hayden, seperti dikutip Autosport.

Hayden mengaku sempat kecewa karena cuaca di sirkuit Jerez sempat tidak bersahabat saat dilakukan tes. Namun, menjelang siang, cuaca membaik dan dia bisa mengetes GP12 dengan lancar.

"Saat saya bangun pada pagi hari, langit benar-benar abu-abu dan treknya sangat basah. Saya agak kecewa," ujar rider Amerika Serikat ini.

"Saya tidak berpikir kami bisa melakukan sesuatu karena tak masuk akal membuang satu hari tes dalam kondisi seperti ini," tambahnya.

"Situasi terus membaik dan membaik. Dan setelah makan siang, saya bisa turun ke trek. Saya tak sabar untuk mengendarainya, tapi itu pantas ditunggu."

"Suatu kehormatan bisa berpartisipasi dalam tes pertama GP12 karena ini tak akan terjadi terlalu sering di mana Anda bisa mengendarai motor di trek untuk pertama kalinya. Ini adalah perasaan yang spesial," tandasnya.


Skorsing dua laga di kompetisi lokal membuat Wayne Rooney kecewa berat. Rasa frustrasi itu diyakini akan menggandakan motivasi bomber Manchester United saat menghadapi Chelsea di leg kedua.

Akibat mengumpat di depan kamera saat melawan West Ham dua pekan lalu, Rooney dijatuhi skorsing sebanyak dua laga.

Striker internasional Inggris ini sudah absen saat timnya mengalahkan Fulham dan tak akan dapat tampil di partai penting lain: semifinal Piala FA kontra Manchester City, Sabtu (16/4).

Rooney telah mengungkapkan rasa kekecewaannya akibat skorsing yang dirasakannya kurang adil tersebut. Jadi saat tampil di laga melawan Chelsea, Rabu (13/4) dinihari Roo dipercaya akan tampil habis-habisan.

"Tentu saja tidak diragukan lagi ini akan memacu Wayne. Kami punya motivasi besar sekarang," sahut Sir Alex Ferguson kepada The Sun. Kami beruntung dia akan fit untuk laga hari Selasa.

MU tengah berupaya mengulang keberhasilan tahun 1999 di mana mereka sukses menyabet treble gelar. Namun untuk mencapainya dibutuhkan kegigihan dan karakter.

"Ini saatnya bagi kami untuk bersatu dan menunjukkan karakter kami. Saya mau memperjelas bahwa kami bisa bangkit di atas masalah-masalah yang ada dan kami adalah klub yang mampu mengatasi kesulitan dan percobaan untuk menggeser kedudukan kami," tambah Sir Alex.

"Kami pernah melakukannya dan kami bisa melakukannya lagi. Semangat bertempur yang membuat Manchester United menjadi klub yang hebat."


Francesco Totti menyambut hangat rencana Carlo Ancelotti untuk melatih AS Roma di masa depan. Namun Totti berharap hal itu bisa segera terwujud karena karirnya tidak panjang lagi.

Kelanjutan karir Ancelotti di Chelsea belum dapat dipastikan. Pria berusia 51 tahun ini belum dijamin akan dipertahankan menyusul grafik buruk The Blues akhir-akhir ini.

Kendati mengaku masih ingin berada di Stamford Bridge, Ancelotti menyatakan keinginannya untuk meraih Roma suatu hari nanti.

Totti yang kini berusia 34 tahun merasa ingin sekali berada di bawah asuhan Ancelotti. Ia berharap hal itu bisa terwujud dalam waktu dekat karena karirnya sebagai pesepakbola segera habis.

"Ancelotti selalu berkata cepat atau lambat dia akan melatih Roma dan meskipun aku kini telah berusia 34 tahun aku berharap masih berada di klub ini ketika dia datang," ujar sang kapten seperti dikutip Football Italia.

Totti membuktikan dirinya belum habis setelah tampil luar biasa belakangan ini. Mantan pemain internasional Italia itu sudah membukukan delapan gol dalam enam laga terakhirnya.

"Sekarang di Trigoria aku tak sedih lagi. Aku selalu berkata pada bahwa aku lebih cocok bermain sebagai penyerang tengah. Aku mencetak gol dan pemain lain juga demikian. Tapi posisi itu aku bisa bergerak bebas," sambung Totti.

"Jika pelatih menempatkan aku sebagai ujung tombak atau di posisi second striker aku tidak masalah tapi aku akan berperan lebih baik di posisi penyerang tengah dan itu yang aku inginkan," tandasnya.